Osteosarcoma (Kanker Tulang): Kankernya Anak Muda

Disumbangkan oleh: Dr Anselm Lee Chi-Wai

Kanker anak muda

Dr Anselm Lee Chi-Wai, seorang ahli hematologi-onkologi anak di Parkway Cancer Centre, menjawab pertanyaan tentang osteosarkoma, kanker tulang.

Apa itu osteosarkoma?

Osteosarkoma adalah jenis kanker tulang yang paling umum. Ini biasanya merupakan penyakit yang menjangkiti kaum muda yang berusia antara 10 dan 30 tahun. Osteosarkoma menyumbang dua persen dari semua kanker pada anak-anak dan remaja. Kanker lain yang terjadi di tulang termasuk Ewing sarcoma, histiositosis sel Langerhans, dan limfoma.

Apa saja gejala-gejalanya?

Nyeri hampir selalu merupakan gejala pertama dari osteosarkoma. Tetapi umumnya gejala ini diabaikan selama fase paling awal. Entah bagaimana, osteosarkoma cenderung terjadi selama masa percepatan pertumbuhan ketika anak mendekati atau memasuki masa pubertas, dan ketidaknyamanan akibat penyakit ini biasanya dianggap sebagai bagian dari pertumbuhan. Sering kali, itu adalah cedera yang tidak disengaja yang menimbulkan rasa sakit sehingga dibutuhkan perhatian medis. Nantinya, pembengkakan akan muncul. Pada beberapa anak, tulang yang terkena mungkin patah (bengkok) dan rasa sakit yang parah akan mengirim anak ini ke rumah sakit.

Siapa saja yang berisiko?

Penyebab osteosarkoma masih belum diketahui. Anak laki-laki lebih sering menderita osteosarkoma daripada anak perempuan. Anak-anak yang menderita osteosarkoma cenderung lebih tinggi daripada teman sebayanya. Sebagian kecil pasien mempunyai perubahan genetik abnormal yang menempatkan mereka pada orang-orang yang berisiko mengidap osteosarkoma. Anak-anak dengan gen RB abnormal memiliki kecenderungan tinggi untuk mengembangkan kanker mata yang disebut retinoblastoma. Mereka, pada saat yang sama, berisiko terkena osteosarkoma. Sementara orang yang mempunyai sindrom Li-Fraumeni (LFS) berisiko terkena sarkoma, leukemia, dan kanker adrenal. Gen p53 mereka tidak berfungsi. Anak-anak yang telah terpapar terapi radiasi juga rentan terkena osteosarkoma.

Bagaimana cara mendiagnosis osteosarkoma?

Tulang paha (femur) dan tulang kaki (tibia dan fibula) adalah tulang yang paling umum terkena osteosarkoma. Pemeriksaan X-ray sederhana akan memberikan petunjuk penting bagi dokter untuk diagnosis kanker tulang. CT scan atau MRI akan menunjukkan temuan karakteristik osteosarkoma. Menggunakan beberapa jaringan dari tumor dengan jarum halus (biopsi) akan memberikan gambaran patologi dan dengan cara ini diagnosis osteosarkoma bisa dikonfirmasi. X-ray dada dan pemindaian tulang, atau PET scan secara tersendiri akan digunakan untuk pemetaan yang digunakan untuk memeriksa apakah ada penyebaran kanker di luar lokasi penyakit primer.

Bagaimana penyakit ini bisa disembuhkan?

Osteosarkoma dapat diobati dengan kemoterapi dan pembedahan. Perawatan standar yang ada saat ini adalah dengan memberikan kemoterapi pertama selama dua hingga tiga bulan. Ketika tumor menjadi lebih kecil, maka tumor ini akan diangkat sepenuhnya dengan operasi. Setelah operasi, akan ada lagi kemoterapi selama lima bulan. Regimen kemoterapi yang menghasilkan efek pengobatan terbaik adalah dengan methotrexate, adriamycin (doxorubicin) dan cisplatin (rejimen MAP). Jenis operasi yang direkomendasikan akan tergantung pada luasnya tumor setelah kemoterapi selesai, dengan tujuan utama operasi penyelamatan ekstremitas dibandingkan amputasi.

Bagaimana peluang bertahan hidup bagi pasien osteosarkoma?

Kemungkinan sembuh dari osteosarkoma tergantung pada sejauh mana penyakit terdiagnosis. Untuk anak-anak dengan osteosarkoma terlokalisasi (tidak ada metastasis), tingkat kelangsungan hidup jangka panjang saat ini adalah antara 70 dan 75 persen. Untuk anak-anak dengan osteosarkoma telah menyebar ke beberapa bagian paru-paru, peluang bertahan hidup jangka panjang adalah sekitar 40 persen. Jika osteosarkoma telah bermetastasis ke tempat-tempat di luar paru-paru, hanya 10 persen pasien yang dapat bertahan hidup.

Apa komplikasi dari osteosarkoma dan perawatannya?

Anak-anak dengan osteosarkoma berisiko kehilangan salah satu anggota tubuhnya yang terkena kanker. Bahkan setelah operasi penyelamatan ekstremitas, anak sering membutuhkan beberapa jenis cangkok untuk menggantikan tulang yang hilang atau kadang-kadang prostesis untuk menggantikan fungsi sendi. Kemoterapi juga membawa efek samping jangka pendek dan jangka panjang. Efek samping langsung termasuk mual, muntah, sariawan, sakit tenggorokan, sembelit, dan diare. Efek samping ini bersifat reversibel setelah perawatan selesai. Infeksi adalah perhatian utama selama pengobatan, tetapi dengan pemantauan dan pengobatan yang cermat dengan mempertimbangkan faktor pertumbuhan atau antibiotik sering membantu. Kerontokan rambut bisa menjadi efek samping yang paling tidak diinginkan, tetapi rambut akan tumbuh kembali setelah kemoterapi berakhir. Toksisitas metotreksat terkadang dapat memengaruhi otak dan ginjal. Namun kemungkinan besar, semua efek-efek samping ini akan terjadi sangat rendah. Doksorubisin mungkin memiliki efek samping jangka panjang pada jantung. Dan cisplatin dapat merusak fungsi pendengaran dan ginjal. Meskipun kehilangan pendengaran yang parah, gagal jantung, dan gagal ginjal jarang terjadi, fungsi-fungsi ini harus dipantau secara ketat selama dan setelah perawatan.

DIPOSTING DI Perawatan Kanker
Label efek samping yang umum dari pengobatan kanker, kanker metastatik, kanker tulang primer, karsinoma adrenokortikal, kemoterapi, melokalisir kanker, nyeri kronis, radioterapi (terapi radiasi), rambut rontok kanker, sarkoma
Baca Selengkapnya Tentang Sarkoma
DITERBITKAN 01 APRIL 2020