KOMPLIKASI LAIN SERTA EFEK SAMPING
1. GANGGUAN KOGNITIF DAN KEHILANGAN INGATAN
Gangguan kognitif dan kehilangan ingatan adalah kondisi di mana pasien mengalami kebingungan kondisi mental dan perubahan perilaku. Orang yang memiliki gangguan kognitif atau hilang ingatan mungkin jatuh dan keluar dari kesadaran dan mungkin mengalami masalah dengan hal berikut: perhatian, memori, berpikir, kontrol otot, kesadaran, tidur dan bangun dan emosi.
Hilang ingatan sering terjadi secara tiba-tiba dan gejala pada pasien kanker dapat datang dan pergi di siang hari, terutama pada pasien dengan kanker stadium lanjut.
PENGOBATAN UNTUK PENYEBAB HILANG INGATAN
Pendekatan standar untuk mengatasi hilang ingatan adalah untuk menemukan dan mengobati penyebabnya. Gejala dapat diobati pada saat yang sama.
Pengobatan yang mungkin dilakukan adalah sebagai berikut:
- Menghentikan atau mengurangi obat yang menyebabkan hilangnya ingatan.
- Pemberian cairan ke dalam aliran darah untuk memperbaiki dehidrasi.
- Memberikan obat untuk memperbaiki hiperkalsemia (terlalu banyak kalsium dalam darah).
- Memberikan antibiotik untuk infeksi.
2. DEMAM
Sebab utama terjadinya demam pada pasien kanker adalah:
- Infeksi, penyebab umum dari demam pada pasien kanker dan dapat menyebabkan kematian.
- Sel tumor , yang dapat menghasilkan berbagai zat yang dapat menyebabkan reaksi demam.
- Penyakit Graft-versus-host, terjadi ketika transplantasi sumsum tulang atau sel punca periferal menyerang jaringan pasien.
- Obat-obatan seperti obat kemoterapi, pengubah respon biologi, dan antibiotik, seperti vankomisin dan amfoterisin.
PENGOBATAN UMUM UNTUK MEREDAKAN DEMAM
Seiring dengan pengobatan penyebab demam, tindakan yang menyamankan dapat membantu dalam mengurangi ketidaknyamanan yang terjadi seiring demam, menggigil, dan berkeringat. Selama periode demam, memberikan pasien banyak cairan, melepaskan kelebihan pakaian dan linen, dan mandi atau menyeka pasien dengan air hangat dapat membantu. Selama periode menggigil, ganti selimut basah dengan selimut yang hangat, kering, jauhkan pasien dari angin, dan sesuaikan suhu ruangan untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
3. KOMPLIKASI GASTROINTESTINAL
Komplikasi gastrointestinal seperti sembelit, impaksi, obstruksi usus, diare, dan enteritis radiasi adalah masalah umum bagi pasien kanker, yang disebabkan oleh kanker itu sendiri atau pengobatan kanker.
a) KONSTIPASIPada pasien kanker, konstipasi bisa merupakan gejala kanker, akibat tumbuhnya tumor, atau akibat pengobatan kanker. Konstipasi juga bisa terjadi akibat efek samping dari obat untuk kanker atau rasa sakit dari kanker dan mungkin merupakan hasil dari perubahan lain dalam tubuh (kegagalan organ, penurunan kemampuan untuk bergerak, dan depresi). PENGOBATAN KONSTIPASI Pencegahan adalah pengobatan terbaik untuk konstipasi dengan menghilangkan kemungkinan penyebab-penyebabnya dan penggunaan obat pencahar secara terbatas.
| | b) IMPAKSIPasien dengan impaksi mungkin memiliki gejala yang sama dengan pasien dengan konstipasi, atau mereka mungkin memiliki sakit punggung atau masalah kandung kemih. Perut pasien bisa membuncit sehingga menyebabkan kesulitan bernafas, detak jantung yang cepat, pusing, dan tekanan darah rendah. PENGOBATAN UNTUK IMPAKSI - melembabkan dan melembutkan feses melalui enema
- membuang feses secara manual dari dubur setelah dilunakkan
- penggunaan supositoria gliserin
- Pengaplikasian enema dan obat pencahar (diberikan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada usus).
|
c) OBSTRUKSI USUSKanker yang paling umum menyebabkan konstipasi adalah kanker usus besar, lambung, dan ovarium. Sebuah obstruksi usus dapat disebabkan oleh penyempitan usus akibat peradangan atau kerusakan usus, tumor, luka jaringan, hernia, usus terbelit, atau tekanan pada usus dari luar saluran usus. Hal ini juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang mengganggu fungsi otot, saraf, dan aliran darah ke usus. |
|
d) DIAREPenyebab umum diare meliputi: - Pengobatan kanker (kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sumsum tulang, atau pembedahan).
- Terapi antibiotik dapat menyebabkan peradangan pada lapisan usus
- Infeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan mikroorganisme berbahaya lainnya.
- Stres dan kecemasan akibat diagnosa menderita kanker dan menjalani pengobatan kanker
PENGOBATAN UNTUK DIARE Diare diobati dengan melakukan pengindentifikasian dan pengobatan penyebab diare. Sebagai contoh, diare dapat disebabkan oleh impaksi feses dan obat pencegah konstipasi. Dokter mungkin bisa membuat perubahan dalam jenis obat-obatan yang diberikan, pola makan (seperti sering makan dalam jumlah sedikit atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan) dan cairan. | | e) ENTERITIS RADIASITerapi radiasi menghentikan pertumbuhan sel-sel yang membelah dengan cepat, seperti sel-sel kanker. Karena sel-sel normal pada lapisan usus besar juga membelah dengan cepat, pengobatan radiasi dapat menghentikan pertumbuhan sel-sel tersebut, sehingga sulit bagi jaringan usus untuk memperbaiki dirinya sendiri. Saat sel-sel usus mati dan tidak terganti, masalah pencernaan berkembang. PENGOBATAN UNTUK ENTERITIS RADIASI Pengobatan radang usus termasuk mengobati diare, menggantikan cairan yang hilang, meningkatkan penyerapan usus yang kurang baik, dan menghilangkan sakit perut atau dubur. Gejala ini biasanya membaik dengan obat-obatan, perubahan pola makan, dan istirahat. Apabila gejala memburuk bahkan dengan perawatan ini, maka pengobatan kanker mungkin harus dihentikan, setidaknya untuk sementara. |
4. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia terjadi pada 10% -20% dari penderita kanker. Kanker yang sering dikaitkan dengan hiperkalsemia adalah kanker payudara dan paru-paru, serta kanker darah tertentu, terutama multiple myeloma.
Diagnosis dini dan pengobatan tidak hanya menyelamatkan nyawa dalam jangka pendek, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan pasien untuk menyelesaikan terapi kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
MENGELOLA HIPERKALSEMIA
- Cairan diberikan untuk mengatasi dehidrasi.
- Obat diberikan untuk menghentikan kerusakan tulang.
Tingkat keparahan hiperkalsemia menentukan jumlah pengobatan yang diperlukan. Hiperkalsemia berat harus ditangani segera dan agresif. Hiperkalsemia yang ringan harus diperlakukan sesuai dengan gejalanya. Respon terhadap pengobatan ditunjukkan oleh hilangnya gejala hiperkalsemia dan penurunan kadar kalsium dalam darah.
5. Mual Dan Muntah-Muntah
Mual adalah perasaan tidak menyenangkan seperti gelombang di belakang tenggorokan dan / atau perut yang mungkin atau tidak mengakibatkan muntah. Muntah adalah dorongan kuat dari isi perut untuk keluar melalui mulut. Meskipun pengobatan meningkat, mual dan muntah terus menjadi efek samping terapi kanker yang bersangkutan.
PENGOBATAN UNTUK MENGANTISIPASI MUAL DAN MUNTAH-MUNTAH
Pengobatan untuk antisipasi mual dan muntah antisipatif lebih mungkin berhasil bila gejala diketahui dan diobati secara dini. Walau obat anti-mual sepertinya tidak efektif, hal-hal berikut dapat mengurangi gejala:
- Terapi panduan visual
- Hipnotis
- Relaksasi
- Teknik perubahan perilaku
- Distraksi (misalnya dengan bermain video game)
PENGOBATAN UNTUK MUAL AKUT DAN TERTUNDA
Mual akut dan tertunda dan muntah adalah yang paling sering diobati dengan obat anti-mual. Beberapa obat hanya bertahan dalam waktu singkat dalam tubuh, dan perlu diberikan lebih sering; beberapa obat bertahan lebih lama, sehingga bisa diberikan lebih jarang. Obat ditingkat darah harus dijaga agar tetap konstan sehingga pengendalian rasa mual dan muntah menjadi efektif.
Efek samping tersebut di atas dan perawatan adalah cuplikan dari buklet yang komprehensif. Untuk membaca lebih lanjut semua daftar efek samping dan berbagai jenis perawatan, pasien dapat memperoleh serangkaian buklet tentang “Coping with Cancer and its Side Effects” dari Parkway Cancer Centre.