Bagaimana Makan Yang Sehat Saat & Setelah Menderita Kanker?

Disumbangkan oleh: Gerard Wong

Lebih banyak atau lebih sedikit? Makan yang sehat setelah terkena kanker

Ahli Diet Senior Gerard Wong dari Parkway Cancer Centre membahas mengenai makanan apa yang harus diperbanyak atau dikurangi selama dan setelah pengobatan kanker.

Karena kanker adalah penyakit yang rumit, waspadalah terhadap klaim bahwa suatu jenis makanan atau buah dapat membasmi atau mencegah kanker sepenuhnya. Makan makanan yang seimbang, bervariasi dan padat gizi bersama dengan gaya hidup yang aktif kemungkinan adalah pendekatan terbaik untuk melawan kanker.

Bila Anda menjalani pengobatan kanker atau memulai babak baru dalam hidup Anda setelah terkena kanker, makan yang sehat sangat penting dalam membantu Anda untuk sembuh lebih cepat, lebih kuat dan tetap sehat. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperbanyak... atau dikurangi.

PERBANYAK

Lemak sehat

Cobalah untuk memasukkan lebih banyak lemak sehat, seperti ikan yang berminyak, ke dalam diet Anda. Ikan yang berminyak memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan asam lemah omega-3 yang tinggi, yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Contoh ikan yang berminyak yang sehat meliputi salmon, ikan kembung, ikan kod and sardines. Lemak baik juga terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, Greek yoghurt, minyak zaitun dan telur.

Protein tanpa lemak

Pilihlah protein tanpa lemak, seperti ayam, kalkun, ikan dan sapi tanpa lemak, polong-polongan dan produk susu rendah lemak, dan batasi asupan daging merah dan daging olahan agar tidak lebih dari 500g per minggu.

Memasak makanan Anda dengan cara yang sehat sama pentingnya dengan memilih jenis daging yang tepat. Memasak dengan suhu tinggi terbukti meningkatkan risiko terjadinya kanker, jadi kurangi membakar, memanggang, dan menggoreng daging.

Serat

Meningkatkan asupan serat dapat membantu Anda menjaga berat badan yang sehat atau bahkan menurunkan berat badan dengan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Asupan serat yang lebih tinggi juga dapat memberikan Anda perlindungan lebih terhadap kanker kolorektal. Perbanyaklah nasi merah, roti multigrain dan sereal gandum, dan masukkan banyak buah-buahan serta sayuran (sedapat mungkin sayuran yang tidak mengandung pati) dalam makanan Anda sehari-hari.

KURANGI

Gula

Karena gula, dalam bentuk karbohidrat merupakan sumber energi yang paling penting bagi tubuh kita, maka tidak perlu menghindari gula secara total. Namun, secara umum disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung gula olahan.

Meskipun Anda tidak perlu membuang gula secara total dari diet Anda, cobalah untuk mengkonsumsinya secukupnya saja. Sebagai awal, kurangi mengkonsumsi permen, gulali, kue dan minuman manis serta kabohidrat olahan.

Alkohol

Tidak ada kadar yang “aman” dalam konsumsi alkohol. Bila Anda bukan peminum, jangan memulainya. Bila Anda adalah seorang peminum, minumlah secukupnya, ikuti anjuran: Tidak lebih dari dua gelas standar minuman per hari untuk pria, dan tidak lebih dari satu per hari untuk wanita.

Berat badan

Memelihara berat badan dan indeks massa tubuh (IMT) yang sehat dapat membantu Anda mengurangi risiko terkena penyakit kronis, seperti kanker.

Ini berarti, antara lain adalah makan makanan yang seimbang dan tetap aktif pada sebagian besar hari dalam seminggu.

Namun, bicaralah dengan dokter Anda mengenai rejimen dan jadwal olah raga Anda yang baru sebelum memulainya. Selalu dengarkan tubuh Anda, dan jangan terburu-buru: mulailah perlahan, kemudian kerjakan dengan cara Anda. Berkonsultasilah dengan dokter atau ahli diet bersertifikat sebelum memulai rencana nutrisi yang baru pasca kanker.

DIPOSTING DI Nutrisi
Label diet & nutrisi untuk pasien kanker, gaya hidup yang sehat, makanan & memasak yang sehat, pengelolaan berat badan
Baca Selengkapnya Tentang Kanker Kolorektal
DITERBITKAN 02 AGUSTUS 2018