Berita & Artikel
Memerangi Sarcopenia: Makan Untuk Mengatasi Kehilangan Otot
Pilihan nutrisi yang tepat dapat memperkuat otot dan membalikkan efek sarkopenia.
Sarkopenia, hilangnya kekuatan dan massa otot secara degeneratif, adalah efek samping yang umum terjadi akibat kanker dan merupakan bagian alami dari penuaan. Hal ini cenderung lebih terasa pada pasien kanker karena penurunan aktivitas fisik dan nafsu makan. Kondisi ini tidak hanya memburuk akibat kanker tetapi juga dapat berdampak negatif terhadap hasil pengobatan kanker. Penelitian1 menunjukkan bahwa sarkopenia dapat mengurangi toleransi terhadap pengobatan dan meningkatkan risiko komplikasi, seperti infeksi dan efek samping dari kemoterapi.
Strategi Nutrisi untuk Mengatasi Sarkopenia
Diet bergizi yang kaya protein, bersama dengan latihan ketahanan (lihat halaman 4), bermanfaat bagi pasien sarkopenia dengan membantu membangun kembali otot dan meningkatkan kekuatan. Untuk orang dewasa pada umumnya, tunjangan diet yang direkomendasikan untuk protein adalah 0,8 gram (g) protein per kilogram (kg) berat badan setiap hari. Sebagai contoh, seseorang dengan berat badan 60 kg membutuhkan sekitar 48 g protein per hari, sedangkan seseorang dengan berat badan 70 kg membutuhkan 56 g protein. Angka-angka ini meningkat seiring bertambahnya usia dan bahkan lebih tinggi lagi untuk pasien yang berjuang melawan sarkopenia, yang harus menargetkan antara 1g dan 1,2g protein per kg berat badan setiap hari.
Perbandingan Kandungan Protein
Protein tidak hanya berasal dari sumber hewani; makanan nabati seperti legum, tahu, beras, dan kacang-kacangan juga mengandung protein. Namun, vegetarian dan mereka yang hanya memilih protein nabati mungkin perlu mengonsumsi dalam jumlah yang lebih besar, karena makanan nabati umumnya mengandung lebih sedikit protein dibandingkan dengan sumber hewani.
Di bawah ini adalah daftar berbagai makanan dan jumlah yang dibutuhkan untuk menyediakan sekitar 10 gram protein:
HEWAN | TUMBUHAN |
30-35g gram daging sapi/ayam yang dimasak | 2 cangkir nasi kukus |
50 gram ikan matang | 120g tahu |
2 butir telur ukuran sedang | • 2½ lembar roti |
300ml susu | 90g sereal sarapan |
Keju 40g | 220g kacang panggang |
200ml yoghurt | 50 g kacang-kacangan |
70g keju cottage | 150 g lentil matang |
Protein dari hewan dan tumbuhan diformulasikan secara berbeda, dengan protein hewani yang sering dianggap lebih 'lengkap'. Untuk memastikan asupan nutrisi esensial yang seimbang, disarankan untuk menggabungkan berbagai jenis protein nabati. Aturan praktis yang baik untuk mendapatkan asupan protein yang lengkap adalah dengan mengonsumsi setidaknya satu makanan dari Kelompok 1, dan satu makanan dari Kelompok 2A, 2B, atau 2C.
Kelompok 1: Kacang panggang, lentil, kacang kedelai, buncis, kacang polong
Kelompok 2A: Kelompok 2A
Kelompok 2B: Kacang almond, kenari, kacang mete
Kelompok 2C: Biji labu, biji wijen, biji bunga matahari
Kehilangan massa otot dapat sangat memengaruhi kemandirian dan kualitas hidup Anda. Mulailah melindungi otot Anda sedini mungkin dengan mengintegrasikan diet seimbang dan rutinitas olahraga yang efektif ke dalam kehidupan sehari-hari Anda.
DIPOSTING DI | Nutrisi |
LABEL | diet & nutrisi untuk pasien kanker, kanker & olahraga, makanan & memasak yang sehat |
DITERBITKAN | 01 September 2024 |