Mitos Umum: Kemoterapi, Imunoterapi & Terapi Target


Mengenal kemo lebih jauh: Mitos & fakta

Dr Tan Wu Meng dari Parkway Cancer Centre membahas mengenai dua mitos umum mengenai imunoterapi dan terapi target.

Mitos: Kemoterapi adalah satu-satunya pengobatan untuk kanker

Fakta: Kanker dapat diobati dengan kombinasi terapi

Beberapa orang percaya bahwa kemoterapi adalah satu-satunya cara untuk mengobati kanker. Namun, dalam sejumlah kasus, pendekatan multimodal – yaitu mengkombinasikan terapi – dapat memberikan hasil yang lebih baik. Ini meliputi operasi, kemoterapi, imunoterapi, terapi target dan terapi hormon. Kini dokter memiliki semakin banyak pilihan dan kombinasi terapi yang efektif yang dapat dipilih dalam pertempuran melawan kanker. Pilihan dan kombinasi yang dianjurkan bergantung kepada jenis sel kanker dan stadium kanker. Salah satu metode terapi yang paling menarik adalah imunoterapi yang memanfaatkan sistem imun tubuh manusia sendiri untuk melawan sel-sel kanker dengan memberikan dorongan kepadanya. Sistem imun melawan penyakit dengan mendeteksi ketidaknormalan pada tubuh dan menghancurkannya. Namun sel-sel kanker dapat mengkamuflase dirinya sehingga tidak terdeteksi. Imunoterapi dapat menggunakan penghambat checkpoint untuk melepaskan “rem” dari sistem imun, sehingga memungkinkannya mendeteksi sel-sel kanker yang berkamuflase dan menghancurkan mereka. Imunoterapi juga dapat menstimulasi sistem imun untuk menyerang kanker pada tingkat seluler. Imunoterapi telah terbukti efektif pada beberapa jenis kanker tertentu. Sebagai contoh, imunoterapi telah disetujui penggunaannya oleh United States’ Food and Drug Administration untuk beberapa jenis tertentu dari limfoma ganas, melanoma metastatic, kanker paru non-sel-kecil metastatic, kanker kandung kemih dan kanker kepala dan leher yang kambuh kembali – dan daftar ini terus berkembang. Namun, sama seperti bentuk pengobatan lainnya, imunoterapi juga memiliki efek samping. Anda harus mendiskusikan dengan dokter Anda efek samping apa yang perlu diperhatikan, dan cara terbaik untuk memantau diri Anda.

Mitos: Terapi target (tablet oral) tidak memiliki efek samping

Fakta: Terapi target memiliki beberapa efek samping Terapi target bersarang pada sel-sel kanker yang spesifik untuk menghentikan pertumbuhan mereka. Beberapa obat yang digunakan dalam terapi target bersarang pada gen yang terkait kanker dan protein berikutnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan penyebaran kanker, dan berusaha untuk mengembalikan perilaku sel yang normal atau bertindak sebagai antibodi yang melawan sel-sel kanker.

Obat lainnya menargetkan pembuluh darah yang menyediakan nutrisi bagi tumor, sehingga mencegah kanker untuk bertumbuh dan menyebar. Tidak seperti kemoterapi, mekanisme ini secara umum tidak terlalu membahayakan sel-sel yang sehat. Namun, tetap dapat timbul efek samping, tergantung kepada bagaiman cara kerja terapi target masing-masing. Terapi ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik dan dapat dikendalikan dengan lebih baik daripada kemoterapi tradisional. Beberapa efek samping yang umum meliputi:
  • Diare
  • Masalah pada kulit, rambut, kuku atau mata
  • Penyembuhan luka yang lebih lambat
  • Tekanan darah tinggi
  • Fungsi hati yang tidak normal
  Efek samping yang pasti tergantung kepada masing-masing terapi target, dan Anda sebaiknya mendiskusikannya dengan dokter Anda. Meski demikian, terapi ini juga memiliki keterbatasan. Bila terapi target ditujukan kepada mutase gen yang menstimulasi pertumbuhan kanker, maka pengobatan hanya dapat bekerja bila tumor memiliki mutasi khusus tersebut. Pada beberapa kasus, tumor dapat tidak memberikan respon terhadap obat yang digunakan, atau sel-sel kanker dapat bermutasi dan menjadi resistan terhadap obat tersebut. Tumor juga dapat menemukan cara baru untuk bertumbuh dengan bermutasi sehingga ia tidak lagi tergantung kepada target.

Tidak ada peluru ajaib

Meski imunoterapi dan terapi target merupakan kemajuan penting dalam pengobatan kanker, perlu diingat bahwa, biar bagaimanapun, mereka bukanlah peluru ajaib. Pilihan pengobatan yang optimal, dan pada urutan atau kombinasi yang mana, sangat bergantung kepada jenis dan stadium kanker. Dengan makin banyaknya obat-obat target yang dikembangkan oleh para peneliti seiring dengan semakin banyaknya yang mereka pelajari mengenai sel-sel kanker, dan berbagai uji klinis pun memperlihatkan terapi pengobatan yang berhasil, maka kita dapat mengharapkan semakin luasnya pilihan pengobatan dan hasil yang lebih baik bagi para pasien kanker.
DIPOSTING DI Perawatan Kanker
Label efek samping yang umum dari pengobatan kanker, imunoterapi, kemoterapi, kesalahpahaman, mutasi kanker, obat kanker, penghambat checkpoint imun, terapi yang ditargetkan / terapi target
Baca Selengkapnya Tentang Kanker Kepala dan Leher, Kanker Paru-Paru, Limfoma, Limfoma Hodgkin, Limfoma Non-Hodgkin, Melanoma
DITERBITKAN 11 JANUARI 2018