Collapse All
Expand All

Kanker prostat adalah tumor ganas yang tumbuh pada prostat, kelenjar seukuran kacang kenari di bawah kandung kemih pria yang fungsinya memproduksi sperma.

Sebagian besar kanker prostat tumbuh sangat lambat namun merupakan kanker ganas dan kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain, khususnya tulang dan kelenjar getah bening.

Pada kebanyakan kasus, tidak ada gejala yang terlihat, dan dipercaya bahwa sebanyak 80% pria yang mencapai usia 80 tahun terkena kanker prostat. Karena dalam kebanyakan kasus, kanker tumbuh lambat, umumnya mereka meninggal akibat sebab lain atau usia lanjut tanpa menyadari bahwa mereka terkena kanker.

Saat gejala muncul pada stadium lanjut, yang terasakan adalah menurunnya berat badan, nyeri panggul, nyeri punggung atau pinggul dan sulit buang air kecil, seperti misalnya rasa terbakar atau nyeri ketika buang air kecil, tidak dapat buang air kecil, atau terdapat darah pada urin.

Tes skrining untuk pendeteksian dini

  • Digital Rectal Examination (DRE) - Prosedur ini dapat dilakukan oleh dokter. Dengan menggunakan jari yang disarungkan untuk memeriksa bagian rektum, dokter dapat merasakan adanya benjolan atau pertumbuhan dalam prostat.
  • Tes Prostate-Specific Antigen (PSA) – Tes ini merupakan tes awal paling umum dilakukan untuk mendeteksi kanker prostat. Yang dilakukan dalam tes ini adalah memeriksa kadar PSA – yaitu protein yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar prostat – dalam darah.

Tes untuk mendiagnosa kanker prostat

  • Biopsi Prostat - Bila ada dugaan kanker prostat, prosedur yang dilakukan adalah biopsi – yang mengangkat jaringan sampel untuk diperiksa, dimana bila hasilnya ternyata positif, kemungkinan perlu dilakukan pemindaian tulang, pemindaian CT atau MRI pada panggul untuk memastikan seberapa jauh tumor telah menyebar.
  • Ultrasonografi Transrektal – Prosedur ini menggunakan gelombang suara untuk memperoleh visualisasi kelenjar prostat. Prosedur ini paling sering digunakan bersamaan dengan prosedur biopsi untuk memandu jarum menuju kelenjar prostat dimana diduga terdapat tumor.

Tes sesudah kanker didiagnosa

  • Kadar PS – Saat kanker positif terdiagnosis, tingkat PSA dapat membantu memastikan penyebarannya. Bila tingkat PSA di bawah 20ng/ml, maka kemungkinan besar kanker belum menyebar ke organ tubuh lain. Tingkat PSA lebih dari 40ng/ml merupakan indikasi kuat bahwa kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain.
  • Tes Metastasis – Bila biopsi telah mengindikasikan adanya kanker, tes lain harus dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kanker telah menyebar. Pemindaian tulang dan rontgen dapat memastikan apakah kanker telah menyebar hingga ke tulang. Pemindaian tomografi terkomputasi (CT) atau pencitraan resonansi magnetik (MRI) lebih lanjut dapat mencari lokasi kanker secara tepat.

Penilaian dalam Kanker Prostat

Kanker prostat dinilai berdasarkan sistem Gleason, yang mengukur tingkat organisasi sel kanker yang ada dengan menggunakan mikroskop.

Grade 1: Jaringan kanker terlihat seperti jaringan prostat normal.

Grade 2 hingga 4: Beberapa sel tampak seperti sel normal, namun beberapa tidak terlihat normal. Terdapat perbedaan yang sangat jelas antara sel normal dan tidak normal.

Grade 5: Sel kanker dan pola pertumbuhannya tampak sangat tidak normal.

Karena kanker prostat sering memiliki area dengan nilai yang berbeda, sebuah nilai ditentukan untuk 2 area dimana terdapat paling banyak sel kanker. Kedua nilai tersebut kemudian dijumlahkan untuk memperoleh nilai Gleason dengan skala antara 6 dan 10.

ANilai Gleason kurang dari atau sama dengan 6 mengindikasikan kanker yang tidak ganas. Sementara nilai 7 ke atas mengindikasikan kanker yang sangat agresif yang dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat.

Dalam beberapa kasus, karena kanker prostat butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang, dan pengobatan memiliki risiko tersendiri, dokter dapat memilih untuk memantau tumor daripada mengobatinya dengan segera. Hal tersebut disebabkan oleh tergantungnya pengobatan terhadap beberapa faktor seperti, stadium kanker, gejala, usia, serta kondisi umum dari kesehatan pasien.

Kanker prostat yang terlokalisir

Pada pasien yang penyakitnya terlokalisir dan membutuhkan pengobatan, dapat dipertimbangkan untuk melakukan operasi dan/ atau radiasi, dengan atau tanpa terapi hormon.

  • Operasi – Saat pengobatan telah ditentukan, prosesnya dapat melibatkan pengangkatan kelenjar prostat melalui prosedur bedah bila kanker hanya setempat saja. Peluang sembuh total sangatlah tinggi pada kasus-kasus seperti ini, namun efek samping yang mungkin timbul meliputi inkontinensia urin dan impotensi.
  • Terapi Radiasi – Dengan menggunakan sinar berenergi tinggi yang diarahkan untuk membunuh sel-sel kanker. Prosedur ini juga dapat digunakan saat kanker hanya setempat saja (terlokalisir).
  • Terapi Hormon – Prosedur ini melawan efek dari testosteron dan dapat digunakan sebagai tambahan terhadap operasi atau radiasi pada pasien yang berisiko tinggi.

Kanker prostat stadium lanjut

Pada pasien yang menderita kanker prostat stadium lanjut, kini tersedia berbagai pilihan pengobatan.

  • Terapi Hormon – Prosedur ini melawan efek dari testosteron dan dapat digunakan untuk mengobati kanker yang telah menyebar keluar dari kelenjar prostat. Jumlah pilihan pengobatan dengan terapi hormon yang telah disetujui sangatlah luas dan banyak zat yang telah terbukti efektif dalam mengendalikan kanker prostat.
  • Kemoterapi – Sesekali waktu dalam beberapa kasus, kemoterapi digunakan untuk meringankan atau menghilangkan efek dari gejala kanker prostat bilamana prosedur pengobatan lain dinilai kurang efektif.
  • Isotop radioaktif untuk tulang - Pengobatan ini digunakan untuk mengobati kanker prostat yang telah menyebar ke tulang. Isotop radioaktif ini serupa dengan kalsium dan diserap oleh tulang. Begitu masuk ke dalam tulang, isotop melepaskan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker. Dan karena sel-sel kanker lebih aktif daripada tulang yang normal, maka kemungkinan besar mereka akan menyerap isotop tersebut dan oleh sebab itu kemungkinan besar akan terbunuh oleh radiasi yang dilepaskan.
  • Imunoterapi - Imunoterapi,sepertimisalnyaSipuleucel-T,efektif pada kanker prostat. Sel-sel imun pasien sendiri dikumpulkan dan dipaparkan pada protein yang dimaksudkan untuk menstimulasi dan mengarahkan mereka melawan sel-sel kanker prostat. Sel-sel imun ini kemudian dikembalikan kepada pasien untuk mengobati kanker prostat yang dideritanya.

Apa Pendekatan Yang Terbaik Dalam Pengobatan?

Pengembangan rencana pengobatan oleh tim multi-disiplin – terdiri dari ahli bedah, ahli patologi, radiologi, onkologi medis & radiasi, pekerja sosial dan perawat – untuk melakukan diagnosis, merawat serta menangani kondisi pasien telah terbukti dapat meningkatkan hasil pengobatan yang dijalani pasien kanker.

Siapa saja yang terkena resiko kanker prostat, dan bagaimana mencegahnya?

Usia merupakan salah satu faktor, dimana pria berusia 40-an tahun memiliki tingkat risiko hanya sebesar satu di antara 200.000, sedangkan saat mereka berusia di awal 50-an tahun, tingkat risiko terkena kanker prostat meningkat menjadi 12 per 100.000, sedangkan pria yang berusia 60-an tahun memiliki risiko sebesar 12 dari 10.000 untuk terdiagnosis menderita kanker prostat.

Mereka yang mengalami kegemukan/obesitas, mengkonsumsi bahan makanan dengan kadar lemak hewani tinggi secara berlebihan, juga mengalami peningkatan faktor risiko untuk terkena kanker prostat. Pria yang memiliki riwayat kanker prostat dalam keluarganya juga termasuk dalam kelompok yang risikonya lebih tinggi.

Oleh sebab itu, gaya hidup yang sehat, dengan konsumsi daging yang rendah, akan dapat membantu mencegah terjadinya kanker prostat maupun jenis kanker lainnya.

CanHOPE adalah pelayanan non-profit untuk konseling dan dukungan kanker yang disediakan oleh Parkway Cancer Centre, Singapura. CanHOPE terdiri dari tim pendukung yang berpengalaman serta berpengetahuan luas dengan akses informasi komprehensif serta topik-topik yang bervariasi dalam hal pendidikan dan panduan pengobatan kanker.

CanHOPE menyediakan:

  • Informasi kanker terkini untuk pasien, termasuk cara-cara mencegah kanker, gejala-gejala, resiko, tes skrining, diagnosa, pengobatan serta kajian ilmiah terkini yang ada.
  • Referensi untuk pelayanan yang terkait dengan pengobatan kanker, seperti fasilitas diagnosa dan skrining, pusat-pusat pengobatan dan konsultasi dengan spesialis yang tepat.
  • Konseling dan saran-saran kanker, yang meliputi pembuatan strategi dalam menangani efek samping pengobatan, menghadapi kanker, pola makan dan nutrisi.
  • Dukungan emosional dan psikososial untuk mereka yang terkena kanker dan mereka yang merawatnya.
  • Aktivitas Kelompok Pendukung, dengan penekanan pada pengetahuan, ketrampilan serta aktivitas pendukung lainnya untuk mengajarkan serta menciptakan kepedulian untuk pasien dan pendampingnya.
  • Sumberdaya untuk pelayanan dukungan serta rehabilitasi.
  • Pelayanan Palliative care untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang terkena kanker dengan stadium lanjut.

Tim CanHOPE akan terus mengiringi setiap langkah pasien kanker dan memberikan dukungan serta perawatan personal, sesuai dengan tujuan mereka, untuk berbagi sedikit harapan kepada setiap orang yang mereka temui.