chronic-lymphocytic-leukaemia
Collapse All
Expand All

Leukemia bersifat akut atau kronis bergantung kepada sel darah mana yang terlibat dan seberapa cepat pertumbuhannya. Leukemia akut tumbuh dengan cepat bila tidak diobati, sementara leukemia kronis membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berkembang. Sebagian besar orang dapat hidup dengan leukemia kronis selama bertahun-tahun.

LLK adalah suatu jenis kanker darah yang berawal dari sel-sel darah putih limfositik yang dihasilkan dalam sumsum tulang, dimana terjadi produksi sel-sel darah putih yang tidak normal secara berlebihan, hingga memenuhi sumsum tulang dan menghalangi produksi sel-sel darah yang normal.

Meskipun tidak ada penyebab yang terbukti menyebabkan LLK, ia diperkirakan berasal dari mutasi dalam gen yang mengendalikan perkembangan sel darah. Mutasi tersebut terjadi dalam masa hidup seseorang dan tidak diwariskan ke generasi selanjutnya. Beberapa faktor risiko tertentu bagi perkembangan LLK telah diketahui:

  • Usia – Risiko terkena LLK meningkat seiring dengan bertambahnya usia. LLK paling sering terjadi pada orang berusia di atas 60 tahun, dan jarang terjadi pada orang yang berusia dibawah dari 40 tahun.
  • Jenis kelamin – LLK lebih sering dijumpai pada pria daripada wanita.
  • Riwayat keluarga – Keluarga derajat pertama (orang tua, saudara kandung, atau anak) dari orang yang menderita LLK dapat memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena LLK.
  • Etnisitas – Orang yang memiliki saudara yang merupakan Yahudi Eropa Timur atau Yahudi Rusia memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena LLK.
  • Paparan terhadap zat-zat kimia – Orang yang terpapar dengan Agen Oranye, yaitu suatu herbisida yang digunakan dalam Perang Vietnam, memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena LLK.

LLK dapat hanya menyebabkan gejala yang ringan dan banyak orang mungkin sama sekali tidak mengalami gejala. Bahkan LLK dapat ditemukan secara tak sengaja dalam pemeriksaan darah rutin. Meski demikian, terkadang LLK dapat menyebabkan gejala-gejela berikut ini

  • Kelelahan
  • Demam
  • Sesak napas
  • Merasa lemah
  • Kulit pucat
  • Hilangnya nafsu makan
  • Berkurangnya berat badan
  • Berkeringat pada malam hari atau keringat yang berlebihang
  • Gusi berdarah atau mimisan
  • Mudah memar
  • Adanya bercak merah atau ungu pada kulit
  • Nyeri tulang atau sendi
  • Merasa penuh dalam perut atau perut bengkak
  • Adanya benjolan yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada leher, ketiak, atau selangkangan
  • Sering mengalami infeksi

Pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, dan biopsi sumsum tulang akan membantu dalam melakukan diagnosis dan prognosis LLK.

Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa tanda-tanda kesehatan umum, dan melihat apakah terjadi pembengkakan pada hati, limpa dan kelenjar getah bening, pendarahan atau memar yang tidak biasa, dan tanda-tanda adanya infeksi.

Pemeriksaan darah, yang disebut sebagai pemeriksaan hematologi lengkap, melibatkan sampel darah yang dikirimkan ke laboratorium untuk diteliti. Sampel darah tersebut akan diperiksa untuk melihat jumlah sel-sel darah yang berbeda. Proporsi limfosit yang tinggi (lebih dari 5.000 limfosit/mm3) bersama dengan jumlah sel-sel darah merah dan trombosit yang rendah dapat mengindikasikan LLK. Ketika diperiksa di bawah mikroskop, apusan darah orang yang menderita LLK juga dapat memperlihatkan sel-sel noda, atau limfosit yang terlihat tidak normal.

Biopsi sumsum tulang melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang, biasanya dari tulang pinggul. Tindakan ini dilakukan dengan bius lokal dan memakan waktu 15 – 20 menit. Sampel tersebut juga akan dikirimkan untuk diteliti di laboratorium, untuk diperiksa apakah terdapat sel-sel yang bersifat kanker.

Sitometri aliran adalah suatu uji yang menggunakan sebuah mesin untuk membantu mengidentifikasi sel-sel LLK dalam sampel darah atau sampel sumsum tulang. Sitometri aliran adalah uji yang paling penting untuk mendiagnosis LLK.

Pemeriksaan lebih lanjut yang meliputi pemeriksaan darah, analisis kromosom, dan pemeriksaan pemindaian (contohnya pemindaian CT) biasanya juga dilakukan untuk menentukan luasnya LLK dan untuk membantu menentukan pilihan pengobatan yang terbaik.

Ada beberapa cara untuk menentukan stadium LLK. Sistem penentuan stadium yang sudah lebih lama digunakan (disebut sebagai sistem Rai dan sistem Binet) sepenuhnya berdasarkan pada volume LLK di dalam tubuh seperti yang terukur dari jumlah sel LLK di dalam darah, jumlah kelenjar getah bening dan limpa yang membesar, dan/atau seberapa jauh sumsum tulang terlibat.

Yang lebih penting daripada sistem penentuan stadium klinis seperti Rai dan Binet adalah hasil dari pemeriksaan yang lebih terperinci, seperti analisis kromosom dan pemeriksaan mutasi gen. Pemeriksaan ini baru dikembangkan dalam sepuluh tahun terakhir dan jauh lebih baik dari sistem penentuan stadium klinis yang telah lebih lama digunakan dalam memprediksi prognosis dan respons terhadap pengobatan.

Sebagian besar pengobatan LLK tidak menawarkan kesembuhan. Pengobatan bertujuan untuk mengelola LLK agar pasien dapat menjalani hidup yang cukup normal.

Dalam stadium awal LLK, banyak orang tidak mengalami gejala dan tidak membutuhkan pengobatan. Ini disebut sebagai LLK tanpa gejala. Pasien akan dipantau secara aktif melalui pemeriksaan dan tes darah teratur. Pengobatan biasanya hanya akan dimulai ketika timbul gejala dan/atau bila jumlah sel-sel darah mengalami penurunan.

Pilihan pengobatan yang lebih umum meliputi penghambat molekul kecil (suatu bentuk terapi yang sangat terarah), kemoterapi, dan terapi biologis (yang juga dikenal sebagai antibodi monoklonal).

Penghambat Molekul Kecil (Terapi Target)

Dalam LLK, terapi target melibatkan penggunaan obat-obatan oral (pil) yang mengganggu protein spesifik yang terdapat dalam sel-sel kanker untuk menghancurkan atau menghambat pertumbuhan mereka. Bentuk pengobatan LLK ini telah berada di garis depan pada tahun-tahun belakangan ini dengan dua obat jenis ini yang telah memperoleh persetujuan dari U.S. FDA dan Singapore Health Science Authority. Obat-obatan ini sangat efektif dan dalam uji klinik telah terbukti lebih efektif dari kemoterapi saja dalam jenis LLK yang memiliki mutasi genetik tertentu.

Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau menghentikan mereka memperbanyak diri. Obat-obatan dapat diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah pada tangan atau lengan) atau dalam bentuk tablet. Dapat dikombinasikan dua atau lebih obat kemoterapi. Kemoterapi dilakukan dalam beberapa siklus dengan masa istirahat di antaranya agar tubuh dapat pulih dari efek samping obat. Jumlah siklus kemoterapi biasanya tetap, sebagai contoh 6 – 8 siklus.

Imunoterapi

Imunoterapi melibatkan penggunaan antibodi monoklonal, yang merupakan protein sistem imun buatan manusia, yang membantu sistem imun pasien untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel kanker. Antibodi monoklonal diberikan melalui intravena atau sebagai injeksi. Terkadang imunoterapi dapat dikombinasikan dengan kemoterapi.

Terapi Radiasi

Dalam terapi radiasi, sinar X berenergi tinggi digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh. Terapi radiasi eksternal dilakukan oleh sebuah mesin yang berada di luar tubuh. Terapi radiasi jarang digunakan dalam LLK.

Dalam 2% hingga 10% kasus LLK, leukemia dapat berubah menjadi jenis limfoma non-Hodgkin yang agresif atau limfoma Hodgkin. LLK juga dapat berkembang menjadi leukemia prolimfositik. LLK dapat juga berubah menjadi Leukemia Limfoblastik Akut (LLA), namun ini jarang terjadi. Zat kemoterapi tertentu yang digunakan untuk mengobati LLK juga dapat merusak susunan genetik sel-sel pembentuk darah di dalam tubuh.

Karena faktor risiko LLK yang diketahui sangatlah sedikit, dimana pada umumnya tidak dapat dihindari, LLK tidak dapat dicegah.

CanHOPE adalah pelayanan non-profit untuk konseling dan dukungan kanker yang disediakan oleh Parkway Cancer Centre, Singapura. CanHOPE terdiri dari tim pendukung yang berpengalaman serta berpengetahuan luas dengan akses informasi komprehensif serta topik-topik yang bervariasi dalam hal pendidikan dan panduan pengobatan kanker.

CanHOPE menyediakan:

  • Informasi kanker terkini untuk pasien, termasuk cara-cara mencegah kanker, gejala-gejala, resiko, tes skrining, diagnosa, pengobatan serta kajian ilmiah terkini yang ada.
  • Referensi untuk pelayanan yang terkait dengan pengobatan kanker, seperti fasilitas diagnosa dan skrining, pusat-pusat pengobatan dan konsultasi dengan spesialis yang tepat.
  • Konseling dan saran-saran kanker, yang meliputi pembuatan strategi dalam menangani efek samping pengobatan, menghadapi kanker, pola makan dan nutrisi.
  • Dukungan emosional dan psikososial untuk mereka yang terkena kanker dan mereka yang merawatnya.
  • Aktivitas Kelompok Pendukung, dengan penekanan pada pengetahuan, ketrampilan serta aktivitas pendukung lainnya untuk mengajarkan serta menciptakan kepedulian untuk pasien dan pendampingnya.
  • Sumberdaya untuk pelayanan dukungan serta rehabilitasi.
  • Pelayanan Palliative care untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang terkena kanker dengan stadium lanjut.

Tim CanHOPE akan terus mengiringi setiap langkah pasien kanker dan memberikan dukungan serta perawatan personal, sesuai dengan tujuan mereka, untuk berbagi sedikit harapan kepada setiap orang yang mereka temui.