Tinjauan Umum

Apa itu kanker payudara?

Kanker Payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh sel-sel ganas (kanker) yang tumbuh pada jaringan payudara. Sel-sel ini biasanya muncul pada saluran atau lobula di payudara. Sel-sel kanker ini dapat menyebar di antara jaringan atau organ yang ada dan ke bagian tubuh lainnya.

Anatomi Payudara

Anatomi Payudara

Seberapa umumkah Kanker Payudara?

Kanker Payudara merupakan kanker yang paling umum terjadi pada wanita dan berada di peringkat kedua sebagai kanker yang paling umum dari semua kanker. Di Singapura, kanker payudara adalah kanker yang paling umum di kalangan wanita. Ini menyumbang hampir 30 persen dari keseluruhan insiden kanker yang sering terjadi pada wanita antara tahun 2014 - 2018.* Kasus tertinggi terjadi pada kelompok umur 55-59 tahun. Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Kabar baiknya sekarang adalah banyak wanita kini mampu melawan kanker payudara karena melakukan deteksi dini serta meningkatnya kualitas pengobatan.

*Sumber: Laporan Tahunan Singapore Cancer Registry 2018

Jenis kanker payudara

Ada beberapa jenis kanker payudara, dan mereka dibedakan dengan bagaimana sel kanker terlihat di bawah mikroskop (disebut histologi); apakah sel kanker tersebut memiliki karakteristik tertentu (status reseptor); dan apakah mereka terlokalisasi atau telah menyebar (stadium).
Dalam mendiagnosis kanker payudara, dokter harus membedakan jenis-jenis kanker payudara ini dengan hati-hati agar mereka dapat merekomendasikan rencana pengobatan yang paling sesuai bagi para pasien mereka.

Jenis umum kanker payudara

Karsinoma duktal invasif (KDI)

Ini adalah jenis kanker payudara yang paling umum dijumpai dan merupakan 70 hingga 80 persen dari semua kasus kanker payudara invasif. Kanker bertumbuh dalam sel-sel yang melapisi saluran susu di dalam payudara, yang kemudian menembus dinding saluran tersebut dan menyerang jaringan payudara di sekitar area tersebut. Sel-sel ini juga dapat menyebar ke organ-organ dan bagian tubuh lainnya.

Karsinoma duktal in situ (KDIS)

Ini adalah bentuk non-invasif dari KDI, ketika kanker tidak menyebar ke jaringan payudara di sekitarnya. Ini juga merupakan jenis kanker payudara non-invasif yang paling umum dijumpai. Karena bersifat non-invasif, KDIS sangat dapat diobati, sering kali dapat diatasi hanya dengan operasi saja. Meski demikian, kanker jenis ini tidak boleh dibiarkan tanpa diobati karena dapat berubah menjadi kanker yang invasif dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Karsinoma lobular invasif (KLI)

Sekitar 10 persen kanker payudara yang terdiagnosis merupakan kanker payudara dalam bentuk ini, yang cenderung menyerang wanita yang berusia antara 45 hingga 55 tahun. Kanker berawal dari dalam sel-sel yang melapisi lobulus, yaitu kelenjar yang menghasilkan susu, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Karsinoma lobular in situ (KLIS)

Bentuk non-invasif dari KLI ini dikenal juga sebagai neoplasia lobular. Karena KLIS tidak menunjukkan gejala dan tidak dapat dilihat dengan mamografi, kanker ini biasanya terdiagnosis saat melakukan tes atau ditemukan saat sedang melakukan pengobatan untuk kondisi payudara yang lain.

Jenis kanker payudara yang kurang umum

Karsinoma medular

Dijumpai pada kurang dari 1 persen dari semua kasus kanker payudara, kanker payudara medular cenderung menyerang wanita yang memiliki gen BRCA1 cacat yang diwariskan. Sel-sel kanker ini lebih besar dan biasanya memiliki garis batas yang jelas antara tumor dan jaringan normal.

Karsinoma tubular

Di bawah mikroskop, sel-sel kanker dari kanker payudara bentuk ini tampak seperti pipa. Dijumpai pada sekitar 2 persen dari semua kasus kanker payudara, karsinoma tubular cenderung menyerang wanita yang berusia 50-an dan lebih. Kanker ini biasanya terdiagnosis melalui mamografi.

Kanker payudara inflamasi

Bentuk kanker payudara yang agresif dan bertumbuh dengan pesat ini dijumpai pada 1 hingga 5 persen dari semua pasien kanker payudara. Kanker ini dapat menyerang kulit dan menyumbat saluran getah bening, yang dapat menyebabkan terjadinya kemerahan, pembengkakan, dan penebalan pada kulit yang melapisi bagian atasnya, serta mengurangi kepadatan payudara.

Karsinoma musinus (koloid)

Terjadi pada 1 hingga 3 persen kanker payudara, ini merupakan kanker yang bertumbuh dengan lambat yang cenderung menyerang wanita berusia lanjut.

Penyakit Paget pada putting

Kanker ini, yang merupakan 1 hingga 4 persen dari seluruh kanker payudara, berawal dari dalam saluran payudara dan menyebar ke puting dan areola – yaitu area yang lebih gelap pada kulit di sekitar puting. Kanker ini dapat mengiritasi keduanya dan membuat mereka menjadi terkelupas, gatal, dan merah.

Jenis reseptor kanker payudara

Kanker payudara juga memiliki karakteristik biologis yang berbeda-beda, tergantung kepada ada atau tiadanya reseptor, seperti misalnya reseptor estrogen/estrogen receptor (ER), reseptor progesteron/progesterone receptor (PR), dan reseptor 2 faktor pertumbuhan epidermal manusia/human epidermal growth factor receptor 2 (HER2). Karakteristik ini juga memengaruhi perilaku kanker dan bagaimana ia harus diobati – dalam beberapa kasus, karakteristik ini bahkan lebih berpengaruh daripada histologi kanker.

Kanker payudara yang positif memiliki reseptor hormon

Sebagian besar jenis kanker payudara (hingga 70 persen) positif memiliki ER atau PR, atau keduanya. Kanker seperti itu cenderung bertumbuh dengan lebih lambat dan kurang agresif, dan oleh sebab itu, pasiennya lebih mungkin memperoleh hasil jangka panjang yang lebih baik. Kanker jenis ini biasanya diobati dengan terapi hormon, seperti misalnya tamoksifen dan penghambat aromatase.

Kanker payudara yang positif memiliki HER2

Sekitar 15 hingga 25 persen wanita terkena kanker yang positif memiliki HER2. Kanker ini timbul ketika terdapat kelebihan jumlah protein faktor pertumbuhan epidermal manusia (HER2) – yang dijumpai pada permukaan sel-sel payudara yang normal – sehingga menyebabkan sel-sel tersebut bertumbuh dan membelah secara tidak normal.

Kanker payudara triple negatif

Bentuk kanker ini tidak memiliki reseptor ER, PR, maupun HER2, dan biasanya bersifat agresif. Tingkat kekambuhannya tinggi, dan tingkat kelangsungan hidupnya rendah. Kanker payudara triple negatif merupakan sekitar 15 persen dari seluruh kanker payudara, dan cenderung menyerang wanita yang berusia kurang dari 40 tahun dan mereka yang memiliki gen BRCA1 yang cacat.

Penyebab & Gejala

Faktor risiko kanker payudara

Penelitian menunjukkan bahwa risiko untuk terkena kanker payudara bergantung kepada kombinasi beberapa faktor. Memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak berarti bahwa Anda akan terkena kanker, namun menyadarinya dapat membantu Anda untuk mengambil langkah-langkah perlindungan guna mengurangi risikonya. Faktor risiko tersebut meliputi:

  • Riwayat keluarga
  • Gen tertentu yang diwariskan
  • Riwayat penyakit payudara ganas atau jinak (bukan kanker)
  • Haid pertama pada usia dini
  • Menopause pada usia lanjut
  • Melahirkan anak pertama setelah berusia 35 tahun
  • Memiliki jumlah anak yang lebih sedikit atau tidak pernah memiliki anak
  • Menjalani terapi sulih hormon
  • Minum terlalu banyak alkohol
  • Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas

Faktor risiko kanker payudara

Tanda-tanda peringatan kanker payudara meliputi:
  • Benjolan yang tidak terasa sakit pada payudara
  • Gatal dan ruam yang terus menerus di sekitar puting
  • Pendarahan atau keluarnya cairan dari puting yang tidak biasanya
  • Kulit payudara membengkak dan menebal
  • Kulit payudara mengkerut atau menjadi cekung
  • Puting melesak ke dalam

Diagnosis & Penilaian

Diagnosis kanker payudara

Kanker payudara dapat dideteksi melalui prosedur dan tes berikut:
  • Pemeriksaan Klinis: Khususnya bila benjolan, keluarnya cairan dari puting, atau perubahan payudara yang tidak biasa terjadi.
  • Mamografi: Metode ini dapat mendeteksi perubahan seperti kepadatan yang tidak normal atau terjadinya deposit kalsium.
  • Pemindaian Ultrasonografi: Metode ini digunakan untuk mendeteksi pada area khusus yang ditemukan dalam pemeriksaan mamografi atau dapat dilakukan untuk mendeteksi kondisi abnormal yang tidak terlihat pada mamografi. Pemindaian ultrasonografi dapat membedakan antara massa yang padat, yang kemungkinan kanker, atau kista yang berisi cairan yang biasanya bukan merupakan kanker.
  • Pencitraan Resonansi Magnetik, MRI: Pada beberapa kasus, pasien harus menjalani pemindaian MRI untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang lebih jelas pada area yang diduga terkena kanker. Metode ini sangat berguna bagi wanita yang berusia muda karena pada usianya mereka memiliki kepadatan jaringan payudara yang lebih besar dan tes visual konvensional seperti mamografi ataupun ultrasonografi menjadi kurang sensitif dan spesifik untuk mendeteksi kanker payudara.

Untuk memastikan kanker payudara, sebuah biopsi harus dilakukan di mana bagian dari jaringan sel yang diduga kankerdiangkat dan diperiksa dengan mikroskop.

Teknik biopsi umum:

  • Aspirasi Jarum Halus (FNA)
  • Biopsi Jarum Inti (Core Needle) atau Biopsi Tru-cut
  • Biopsi Eksisi (Excision Biopsy)

Bagaimana kanker payudara dinilai?

Jika biopsi menunjukkan adanya kanker, dokter Anda perlu mengetahui sejauh mana penyakit tersebut untuk merencanakan pengobatan terbaik. Pentahapan kanker payudara didasarkan pada apakah tumor telah menginvasi jaringan terdekat, apakah kanker telah menyebar dan, jika demikian, ke bagian tubuh yang mana.

Stadium/Luas Penyebaran

Tahapan kanker payudara

Stadium Luas Penyebaran Tingkat Rata-Rata Kelangsungan Hidup Selama 5 Tahun (%)
0 Kanker non-invasif 99
I

Kanker invasif kecil
(kurang dari 2cm tanpa penyebaran ke arah kelenjar getah bening aksila)

90
II

Kanker invasif
(antara 2-5cm atau/ dengan penyebaran pada kelenjar getah bening)

70
III

Kanker invasif besar
(lebih dari 5cm dengan penyebaran pada kulit atau beberapa kelenjar getah bening)

40
IV Penyebaran yang luas atau Kanker metastatis 20

Karakteristik kanker payudara yang dapat kambuh dan berdampak pada kelangsungan hidup

Ukuran Tumor

Secara umum, semakin besar ukuran tumor, semakin besar kemungkinan untuk kanker payudara kembali menyerang.

Tingkat Histologis Tumor

Merujuk pada seberapa banyak sel tumor yang memiliki kemiripan dengan sel normal dilihat dari mikroskop; skalatingkat 1 sampai dengan 3. Tumor tingkat 3 mengandung sel kanker yang tumbuh pesat. Semakin tinggi tingkat histologis tumor, semakin besar resiko kanker payudara kembali.

Kelenjar Getah Bening

Jumlah kelenjar getah bening yang berada di ketiak, di sisi yang sama pada payudara yang terkena kanker, bisa jadi indikator penting. Semakin besar jumlah kelenjar yang positif diasosiasikan dengan hasil yang kurang baik dan memerlukan perawatan dan pengobatan yang lebih agresif.

ER/PR

Sekitar dua pertiga dari semua kanker payudara memiliki tingkat esterogen yang signifikan dan/atau reseptor progesteron. Mereka dirujuk sebagai tumor reseptor esterogen positif (ER+). Tumor ER+ cenderung tumbuh kurang agresif dan dapat diobati dengan pengobatan menggunakan hormon.

HER2/erbB2

HER2 adalah sebuah protein yang ditemukan pada permukaan dari sel kanker tertentu. Sebuah tumor dapat digambarkan sebagai HER2-positif apabila tumor tersebut memiliki lebih banyak reseptor HER2 dibanding dengan yang lain. Sekitar 20-25% dari semua kanker payudara memiliki tumor dengan label HER2-positif. Tumor HER2-positif cenderung tumbuh lebih cepat daripada jenis-jenis kanker payudara lainnya. Dengan mengetahui apakah sebuah kanker adalah HER2-positif dapat mempengaruhi pilihan pengobatan yang dapat diambil, karena wanita dengan tumor sejenis ini dapat diuntungkan dengan terapi terarah anti HER2.

Pengobatan

Pilihan pengobatan dan prognosis (peluang kesembuhan) tergantung dari tahapan kanker (apakah kanker tersebut hanya ada di payudara atau sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya), tipe kanker payudara, karakteristik dari sel kanker dan apakah kanker tersebut ditemukan pada sisi payudara yang lain. Usia seorang wanita, status menopause (apakah wanita tersebut masih memiliki siklus haid) dan kondisi kesehatan umumnya dapat mempengaruhi pilihan pengobatan dan prognosis.

Bedah

Pembedahan adalah prosedur yang umum untuk mengangkat kanker. Beberapa bentuk prosedur bedah termasuk:

1. Bedah dengan mempertahankan payudara

  • Lumpektomi atau Wide Local Excision – pengangkatan kanker dan sedikit jaringan di sekitarnya.
  • Kuadrantektomi – pengangkatan kanker dengan mengangkat lebih banyak jaringan disekitarnya dibandingkan dengan lumpektomi. Untuk prosedur kuadrantektomi, seperempat bagian dari payudara diangkat.

2. Mastektomi – pengangkatan seluruh bagian payudara dengan atau tanpa jaringan kelenjar getah bening di bawah ketiak.

Selama kedua operasi payudara di atas, beberapa kelenjar getah bening di bawah ketiak yang sama juga akan diangkat untuk diperiksa.

Terapi Sistemik

Radioterapi

Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel-sel kanker. Tujuannya adalah untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa di sekitar payudara.

Radioterapi sangatlah vital setelah prosedur bedah yang mempertahankan payudara, seperti lumpektomi, karena sebagian besar jaringan payudara dibiarkan utuh. Terapi ini akan mengurangi kemungkinan kembalinya kanker payudara.

Pada umumnya, wanita yang menjalani prosedur mastektomi tidak memerlukan radioterapi. Akan tetapi, untuk beberapa kasus, prosedur ini perlu dilakukan untuk merawat dinding dada dan kelenjar getah bening yang ada pada ketiak, bila risiko kembalinya kanker secara lokal dianggap masih cukup tinggi berdasarkan ukuran dan batasnya.

Rehabilitasi

Rehabilitasi fisik termasuk:

  • Latihan bahu sesudah pembedahan
  • Perawatan tangan untuk mencegah lymphoedema
  • Gizi yang seimbang dan adaptasi gaya hidup untuk meningkatkan penyembuhan

Rehabilitasi Mental meliputi:

  • Dukungan yang kuat dari pasangan, keluarga, teman, dan kelompok pendukung
  • Seorang wanita bisa merasa lebih tenang dengan mengetahui peluang kesembuhannya
  • Mengunjungi dokter secara teratur

Pencegahan & Skrining

Skrining kanker payudara

Skrining biasanya melibatkan pemeriksaan kanker payudara Anda bahkan sebelum ada tanda dan gejala. Meskipun skrining tidak dapat mencegah kanker payudara, namun dapat membantu Anda mendeteksi kanker sejak dini, sehingga dapat diobati lebih dini.

Secara umum, tes skrining meliputi:

  • Mammogram
  • Pemindai suara ultra
  • MRI payudara
  • Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

Panduan Cara Memeriksa Payudara

39 tahun ke bawah

  • Pemeriksaan payudara sendiri secara bulanan

40 S/D 49 tahun

  • Pemeriksaan payudara sendiri secara bulanan
  • Lakukan pemeriksaan mamografi tahunan

50 tahun ke atas

  • Pemeriksaan payudara sendiri secara bulanan
  • Lakukan pemeriksaan mamografi 2 tahunan

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Collapse All
Expand All

Anda dapat mengurangi risiko melalui pilihan gaya hidup seperti menjaga berat badan yang sehat dengan melakukan diet seimbang, berolahraga secara teratur, membatasi asupan alkohol, dan tidak merokok (atau berhenti jika Anda merokok).
Baca lebih lanjut di Skrining Kanker Payudara: Mengapa repot?

Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk memantau payudara Anda sehingga dapat mengetahui adanya kelainan dan perubahan melalui tanda-tanda fisik, tes skrining dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

Kanker payudara dapat kembali meskipun telah mendapatkan perawatan dan pengobatan terbaik. Ketika ini terjadi, itu disebut kekambuhan atau kambuh. Kekambuhan dapat terjadi ketika beberapa sel kanker asli selamat dari pengobatan awal, atau ketika sel kanker menyebar ke bagian lain dari tubuh saat tidak terdeteksi.
Beberapa faktor risiko yang lebih umum yang dapat memengaruhi kemungkinan kembalinya kanker payudara meliputi:

  • Ukuran tumor – Tumor yang besar biasanya menunjukkan kemungkinan lebih besar untuk kambuhnya kanker.
  • Penyebaran kanker – Kanker payudara lebih mungkin kambuh jika sudah menyebar ke kelenjar getah bening.
  • Subtipe kanker – Beberapa subtipe kanker payudara seperti kanker payudara HER2-positif lebih mungkin kambuh."
Baca lebih lanjut di Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Kekambuhan Kanker Payudara